Kau
yang Lama Kunantikan
(Come
Thou Long Expected Jesus)
Walaupun masa advent telah berlalu, tapi...kali ini saya akan membahas mengenai lagu advent. Salah satu dari
lagu-lagu yang bertemakan Masa Advent ialah Come, Thou long expected Jesus/
Kau lama yang dinantikan. Lagu ini adalah satu
dari lebih dari 6.500 himne yang ditulis oleh Charles
Wesley.
Lagu ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1744 dalam
kumpulan kecil dari 18 puisi
berjudul “Hymns for the Nativity of Our Lord” (Nyanyian Rohani untuk Kelahiran Tuhan kita). Melody lagu ini, yakni "Hyfrydol" tune diciptakan
oleh seorang yang berusia 20 tahun,
H. Rowland
Prichard, sekitar tahun 1830. Tema
dari ritme ini berarti
"kegembiraan" Melody ini juga telah digunakan
dalam lagu-lagu himne lain yang populer seperti
salah satu lagu karangan Charles Wesley "Love Divine, All Loves
Excelling" and lagu hymne karya William C. Dix's "Alleluia!
Sing to Jesus".
Syair dari lagu ini ialah sebagai
berikut:
Come, Thou long expected Jesus
Born to set Thy people free;
From our fears and sins release us,
Let us find our rest in Thee.
Israel’s Strength and Consolation,
Hope of all the earth Thou art;
Dear Desire of every nation,
Joy of every longing heart.
Born to set Thy people free;
From our fears and sins release us,
Let us find our rest in Thee.
Israel’s Strength and Consolation,
Hope of all the earth Thou art;
Dear Desire of every nation,
Joy of every longing heart.
Born Thy people to deliver,
Born a child and yet a King,
Born to reign in us forever,
Now Thy gracious kingdom bring.
By Thine own eternal Spirit
Rule in all our hearts alone;
By Thine all sufficient merit,
Raise us to Thy glorious throne.
Born a child and yet a King,
Born to reign in us forever,
Now Thy gracious kingdom bring.
By Thine own eternal Spirit
Rule in all our hearts alone;
By Thine all sufficient merit,
Raise us to Thy glorious throne.
(The United Methodist Hymnal No. 195)
Kau yang lama
dinantikan,
Juru s’lamat, datanglah,
agar kami Kau sucikan dari dosa dan cela!
UmatMu tetap Kau tuntun,
Kau Harapan kami pun!
Bangsa dunia menunggu penghiburan kasihMu.
Juru s’lamat, datanglah,
agar kami Kau sucikan dari dosa dan cela!
UmatMu tetap Kau tuntun,
Kau Harapan kami pun!
Bangsa dunia menunggu penghiburan kasihMu.
Raja mulia, Kau
lahir bagai anak yang lembut,
agar kami Kauajari kasih KerajaanMu.
Pimpin kami oleh RohMu,
hati pun perintahlah
dan demi kurban darahMu,
b’rilah damai yang baka!
agar kami Kauajari kasih KerajaanMu.
Pimpin kami oleh RohMu,
hati pun perintahlah
dan demi kurban darahMu,
b’rilah damai yang baka!
(Kidung Jemaat No. 76, Terjemahan: H. A. Pandopo, 1981)
Syair dari lagu ini tidak secara
khusus menekankan kedatangan Kristus dalam kemuliaan, melainkan mengundang Kristus yang telah datang ke dunia untuk memasuki hati
dari para penyembah yang bernyanyi. Hal ini merupakan adalah ekspresi iman Kristen -
pembebasan, harapan, kegembiraan dan kehadiran Allah di dalam hati kita
serta menegaskan ketergantungan kita pada Sang Juruselamat. Kristus di dalam lagu ini adalah Kristus, yang oleh Roh-Nya, terlibat
dalam kehidupan orang percaya dan menuntun orang percaya untuk mengenal dan
mendapat bagian di dalam kerajaan Allah.
Bait pertama dari lagu ini berfokus
pada fakta bahwa kedatangan Yesus Kristus untuk menggenapi
kerinduan Israel dalam menantikan Mesias. Hal ini dimulai dengan
kalimat, "Engkau yang lama dinantikan, Yesus, yang lahir untuk membebaskan
umat-Mu." Wesley menegaskan penantian saat ketika Yesus akan datang
lagi untuk membebaskan kita dari rasa takut dan dosa. Wesley mengerti bagaimana arti
masyarakat yang tidak bebas. Ketika berusia sekitar tiga puluh tahun, ia
pergi mengadakan perjalanan misi ke Amerika, dimana ia melihat
perbudakan. Ia mencatat dalam jurnalnya bahwa ia telah melihat orangtua
menyerahkan anak mereka untuk dijadikan budak. Wesley sangat terguncang oleh
kejahatan perbudakan tersebut. Melalui Khotbah dan lagu-lagu himne, Wesley
menginjili dan memberi penguatan kepada orang-orang tertindas dalam perbudakan sehingga mereka merasa bebas dari perbudakan, bebas dari rasa takut.
Beberapa
nubuat-nubuat yang digenapi oleh Yesus Kristus adalah Yesaya 7:14, yakni tentang seorang perawan yang melahirkan seorang anak, yang namanya
berarti "Allah beserta kita";
Yesaya
9:6, yang menceritakan tentang seorang anak yang namanya akan disebut
"Penasihat ajaib, Allah Perkasa, Bapa yang kekal, Raja
Damai.” Banyak nubuat lainnya yang menantikan kedatangan Mesias. Dalam Lukas 2 menceritakan Simeon, seorang iman yang "menantikan penghiburan bagi Israel" (ay 25). Ketika ia melihat bayi Yesus, Simeon mengetahui bahwa anak ini adalah penggenapan dari pengharapan akan mesianis-Nya. Charles Wesley meminjam dari bagian ini
ketika ia menggambarkan Yesus dalam lagu ini sebagai "kekuatan Israel dan penghiburan" (“Israel’s Strength and Consolation”).
Bukan sekedar menggenapi nubuat bagi bangsa Israel, lebih
dari itu, Yesus datang
untuk membawa keselamatan kepada seluruh dunia. Hal ini ditekankan secara jelas oleh Charles Wesley ketika
ia menggambarkan Kristus sebagai “harapan seluruh
bumi”("hope
of all the earth" ) dan “keinginan setiap bangsa”("dear desire of every nation" ) Lebih dari itu, Dia adalah “sukacita
dari setiap hati yang rindu" ("joy of every longing heart”) karena
Yesus sendiri yang
dapat memuaskan setiap jiwa.
Bait kedua memberitahukan kita mengapa Yesus dapat memenuhi harapan kita: Ia "dilahirkan sebagai seorang anak dan sebagai Raja” (He was "born a child and yet a King"). Sebagai satu-satunya yang adalah Allah dan manusia, Yesus mampu menggenapi Janji Allah sepenuhnya dengan mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Hal ini terlihat jelas dalam syair Charles Wesley, Ketika ia menulis tentang Yesus: “semua kebaikan yang cukup” ("Thine all sufficient merit"). Wesley mengacu pada kemampuan Kristus untuk membawa kita kepada keselamatan.
Lagu himne Charles Wesley mengandung beberapa pesan penting bagi umat
percaya. Syair lagu ini menyatakan mengenai kedatangan Yesus
Kristus dalam pemerintahan
duniawi sebagaimana tercantum dalam alkitab
yakni: Tuhan
adalah kekuatan Israel (lih. I Sam. 15:29), dan Penghiburan (Luk. 2:25-26),
Harapan Israel (Yer. 14:7-8), dan seluruh bumi (Mat. 12:21; Rom 15:12),
Keinginan Semua Bangsa (Hag. 2:7), dan "sukacita dari setiap hati
yang rindu"
(Luk. 2:20, 36-38). Selain itu, lagu ini mengajak kita
untuk memfokuskan pemerintahan Kristus
untuk tetap bertahta di dalam hidup kita; ,mempersiapkan
hati kita untuk memperingati kedatangan Tuhan Yesus yang pertama
dulu, yakni kelahiran-Nya di Betlehem dan; mengarahkan hati kita
supaya dengan penuh harapan kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus kedua
pada akhir zaman.
Masa advent hendaklah menjadi
momen bagi kita untuk kembali mengingat bahwa masih ada hal lain yang tidak
kalah penting yang perlu kita tunggu – selain Hari Natal – yaitu kedatangan
Kristus di akhir zaman.
Lagu ini bukan hanya membawa
kita untuk merefleksi diri dalam masa Advent. Lagu ini menguatkan setiap
orang percaya bahwa Yesus yang lama dinantikan telah datang dan bersinar di
dunia yang gelap dan tanpa harapan.
Ketika banyak umat percaya di
Indonesia yang mengalami pergumulan, tantangan dan penganiyaan dalam kebebasan
beribadah, kita sebagai saudara seiman dalam tubuh Kristus haruslah
menjadi alat pembawa damai dan terang Kristus bagi saudara seiman kita yang
butuh dukungan kita serta membagikan cahaya Kristus kepada orang yang
hidup dalam kegelapan dan membutuhkan kasih karunia Allah.
Apakah Anda membiarkan Cahaya Kristus bersinar dalam hati ANDA hari ini? jangan menunda lebih lama lagi !!
Marilah bergabung dengan Charles Wesley dan bernyanyi:
"Kau yang lama dinantikan, Juru s’lamat, datanglah, agar
kami Kau sucikan dari dosa dan cela! UmatMu tetap Kau tuntun, Kau Harapan kami pun!
Bangsa dunia menunggu penghiburan kasihMu"
MERRY CHRISTMAS 2012 AND HAPPY NEW YEAR 2013!! ^__^